Saat ini Google banyak merekrut peretas untuk melindungi sistemnya dari
gangguan pihak luar. Tugas mereka adalah mencari lubang keamanan dalam
sistem sebelum ditemukan oleh peretas jahat atau yang lebih di kenal dengan nama Hacker,Salah satu peretas yang direkrut Google adalah wanita 31 tahun yang bernama
bernama Parisa Tabriz yang dijuluki sebagai
"Security Princess." Woooow kok bisa ya?
Menurut Parisa yang kini menjabat sebagai Head of Security di tim
peramban Google Chrome mengatakan bahwa ia memang meminta mendapatkan
nama jabatan yang tidak terlalu serius.
Parisa Tabriz merrasa gelar Information Security Engineer kedengarannya
membosankan, semua pria-pria di Google kerjanya sangat serius, karena
itu julukan "Security Princes" rasanya lebih cocok," ujar wanita
keturunan Iran-Amerika ini kepada Telegraph.Gelar Security Princess itu pun dipakai Parisa di dalam kartu namanya.Parisa kini menjadi salah satu anomali di Silicon Valley, bukan hanya
karena ia seorang wanita, namun juga menjadi bos dan memimpin 30 ahli
yang tersebar di AS dan Eropa.
Di industri keamanan komputer, keahlian itu lebih penting daripada
jenis kelamin, pria atau wanita, untuk mendapatkan pekerjaan itu, kita
harus berusaha semaksimal mungkin," demikian tegasn Parisa Tabriz.
Sebagai white-hat hacker, Parisa merasa keberadaan mereka
perlu lebih dipromosikan. Ia mencontohkan kasus pembobolan iCloud yang
mengakibatkan beredarnya foto-foto bugil artis-artis Hollywood.
Hacker butuh publikasi yang lebih baik, semua harus tahu bahwa tidak semua dari kami berperilaku negatif seperti itu, ujar Parisa Tabri.
0 komentar:
Post a Comment